Dra. Aini Masruroh, lahir di Malang pada 20 Oktober 1969, adalah figur inspiratif dari Pesantren Mahasiswa Firdaus yang mendedikasikan hidupnya untuk dakwah dan pendidikan Islam. Sebagai alumni santri Tambak Beras Jombang dan mahasiswi Pendidikan Bahasa Arab di IKIP Negeri Malang, latar belakang pesantren yang kuat telah membentuk karakter dan keilmuan beliau sejak dini.
Di Pesantren Mahasiswa Firdaus, peran Aini sangat vital. Dengan bekal ilmu yang mumpuni, beliau aktif berkontribusi dalam membangun keilmuan dasar, termasuk menyusun bahan ajar Bahasa Arab untuk para mahasiswa. Tak butuh waktu lama, dari seorang santri, Aini kemudian dipercaya menjadi ustadzah, membantu membimbing dan memberikan pelajaran di pesantren tersebut.
Setelah menyelesaikan studinya, Aini Masruroh menikah dengan Ustadz Kondang dari Malang, Ustadz Faiz Najih. Pernikahan mereka diberkahi dengan empat orang putra-putri yang sholeh dan sholehah, menjadi bukti nyata keberkahan dalam keluarga beliau. Putra pertamanya, Ustadz Fauzan, bahkan berhasil menyelesaikan pendidikan di Universitas Al-Azhar, Kairo. Sementara putri kedua, Firdausi Nuzula, menamatkan pendidikannya di sebuah pesantren di Solo dan menikah dengan seorang ustadz yang menempuh pendidikan di Madinah, Arab Saudi. Ini menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam telah mengakar kuat dan diteruskan dalam keluarga beliau.
Hingga saat ini, Dra. Aini Masruroh terus aktif dalam syiar Islam. Beliau membina banyak kajian dan majelis taklim di berbagai tempat, bahkan menjangkau daerah yang cukup jauh seperti Kepanjen kabupaten Malang, relatif jauh dari kediamannya. Semangat dakwahnya tak pernah padam, mengantarkannya untuk membimbing umat di berbagai pelosok. Tak hanya itu, bersama putranya, beliau juga merintis usaha travel ibadah umrah dan secara langsung menjadi pembimbing umrah. Peran ini semakin menegaskan dedikasi beliau dalam melayani umat, tidak hanya dalam ilmu tetapi juga dalam pelaksanaan ibadah.
Kisah Dra. Aini Masruroh adalah cerminan dari seorang muslimah yang berilmu, berdedikasi, dan produktif dalam menyebarkan kebaikan. Beliau adalah teladan bagaimana ilmu yang dimiliki dapat diamalkan dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat, baik melalui pendidikan, dakwah, maupun pelayanan ibadah.
Komentar Terbaru