Dr. Irma Hasanah, lahir di Mojokerto pada 20 Oktober 1969, adalah salah satu alumni Pesantren Mahasiswa Firdaus yang menginspirasi banyak orang. Dikenal sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang cantik, baik hati, dan elegan, perjalanan Irma bukanlah hal biasa. Menyeimbangkan tuntutan pendidikan kedokteran yang intensif dengan pendalaman ilmu agama di pesantren mahasiswa Firdaus adalah sebuah tantangan besar, namun Irma teguh menjalaninya.
Kesibukannya sebagai calon dokter tidak pernah menghalangi niatnya untuk membekali diri dengan ilmu-ilmu agama. Meskipun secara keilmuan ia mungkin tidak menguasai detail ilmu agama secara mendalam, ruh spiritualitas, intelektualitas, dan militansi yang kuat dari pesantren mahasiswa Firdaus telah menyentuh hatinya. Pengaruh ini begitu mendalam sehingga, bahkan setelah menjadi dokter senior, Dr. Irma Hasanah tetap menjalin komunikasi dan berjejaring erat dengan sesama alumni pesantren.
Dengan kepribadiannya yang sederhana, Dr. Irma Hasanah memilih jalur pengabdian yang mulia: menjadi dokter BPJS yang banyak menolong rakyat jelata. Profesinya sebagai dokter tidak menghalanginya untuk terus mengkaji ilmu-ilmu agama dan aktif berdakwah di lingkungan masyarakatnya. Dedikasinya dalam melayani sesama, terutama mereka yang kurang beruntung, menunjukkan betapa nilai-nilai pesantren telah membentuk karakter kemanusiaannya.
Kisah inspiratif Dr. Irma Hasanah tidak berhenti di situ. Menikah dengan seorang suami bernama Suhardi, lulusan Jerman, beliau juga aktif mengembangkan diri di dunia digital. Melalui platform YouTube, Dr. Irma Hasanah kini menyebarkan nilai-nilai Islam kepada khalayak yang lebih luas, menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi sarana dakwah yang efektif. Dr. Irma Hasanah adalah bukti nyata bahwa paduan antara ilmu pengetahuan modern dan ketaatan spiritual dapat menghasilkan pribadi yang utuh, berdedikasi tinggi, dan mampu memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
Komentar Terbaru