Kisah Hj. Adi Tri Kuswati, M.Pd., adalah cerminan dedikasi dan keistiqomahan dalam menyebarkan nilai-nilai Islam, dimulai dari bangku kuliah hingga kini menjadi teladan di tengah masyarakat. Perjalanan spiritualnya bermula saat menempuh pendidikan di IKIP Negeri Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada tahun 1991. Di sanalah, hidayah mulai menyentuh hatinya, mengantarkannya aktif di Badan Dakwah Masjid Al Hikmah kampus.
Ketertarikannya pada ilmu keislaman semakin mendalam ketika ia bertemu dengan aktivis Pesantren Mahasiswa/Mahasiswi Firdaus. Ajakan untuk mempelajari Al-Islam secara lebih terstruktur dan mendalam disambut baik, dan tak lama kemudian, ia bergabung mendirikan Yayasan Firdaus. Yayasan ini tidak hanya berfokus pada dakwah, tetapi juga mengembangkan perpustakaan, koperasi syariah, dan penyediaan makanan halal, menunjukkan komitmennya terhadap pemberdayaan umat dari berbagai lini.
Jejak Karier dan Dakwah yang Berkelanjutan
Setelah menamatkan kuliah di IKIP Malang, Ibu Adi Tri Kuswati mengawali kariernya sebagai ASN guru Fisika di sebuah SMP Negeri di Pasuruan. Tak lama kemudian, ia menikah dengan Ir. Wisudo, seorang insinyur lulusan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Mengikuti jejak sang suami, ia kemudian pindah dan melanjutkan pengabdiannya sebagai guru di SMP Negeri Bekasi.
Namun, jiwa dakwahnya tak pernah padam. Ibu Adi Tri Kuswati terus melanjutkan kiprahnya dengan langkah-langkah luar biasa. Dengan dana pribadi dan keluarga, ia berhasil mendirikan masjid di tanah wakaf orang tua di Madiun dan membangun Baitul Quran di Banyuwangi. Perjalanan dakwahnya semakin diberkahi dengan dukungan penuh dari sang suami, yang kini menjabat sebagai direktur rumah sakit di Bali.

Sebagai alumni Firdaus, Ibu Adi Tri Kuswati tak pernah berhenti belajar dan mengajarkan Al-Quran. Ia aktif menimba ilmu di RQBA (Rumah Quran Bunda Aisyah) untuk menyempurnakan bacaan Al-Qurannya dengan merujuk kepada ahli yang bersanad hingga Rasulullah SAW. Selain itu, ia juga mengikuti belajar terjemah Al-Quran metode Tamyiz selama lima hari per minggu.
Semangatnya dalam mendidik juga diterapkan di lingkungan kerjanya. Di SMPN tempat ia mengajar, Ibu Adi Tri Kuswati adalah penggagas ide program BBQ (Belajar Membaca Al-Quran) sepulang sekolah, di mana ia juga berperan aktif sebagai salah satu pengajarnya. Tak berhenti di situ, ia juga menjadi guru tajwid Al-Quran bagi sekelompok guru di sekolahnya yang ingin memperbaiki bacaan Al-Qurannya. Kisah Hj. Adi Tri Kuswati, M.Pd., adalah bukti nyata bahwa ilmu yang didapatkan di Pesantren Mahasiswa/Mahasiswi Firdaus tidak hanya membentuk pribadi yang berintegritas, tetapi juga menginspirasi untuk terus berkarya dan memberikan manfaat bagi sesama, baik melalui jalur pendidikan formal maupun dakwah yang tak kenal henti.
Komentar Terbaru