Tholiah, M.Pd., lahir di Malang pada 17 September 1969, adalah seorang pelopor yang kisahnya mencerminkan keteguhan prinsip, dedikasi pada ilmu, dan semangat dakwah yang tak pernah padam. Alumni Pesantren Mahasiswa Firdaus ini berhasil memadukan keahlian dalam matematika dengan kedalaman ilmu agama, serta menginspirasi banyak generasi melalui pendidikan dan dakwah.
PerjalananTholi’ah dimulai dari bangku SMA PPSP (Proyek Perintis Sekolah Pembangunan) IKIP Malang, di mana ia menjadi salah satu siswi yang berani berjilbab di tengah tantangan dan larangan. Meski menghadapi banyak rintangan, Tholi’ah tetap teguh memegang prinsipnya untuk menutupi aurat. Keteguhan ini kemudian membawanya merambah dunia dakwah di Pesantren Mahasiswa Firdaus. Bahkan ketika Firdaus masih mengontrak dengan kondisi rumah yang sangat sederhana, Tholi’ah tetap istikamah mengikuti setiap kajian, menempa dirinya dengan ilmu-ilmu keislaman.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di IKIP Malang jurusan Matematika, sambil terus nyantri di Firdaus. Hal ini menjadikannya sosok mahasiswa yang menguasai dua keilmuan: ilmu keagamaan dan ilmu umum, yaitu matematika. Kombinasi unik ini membentuk fondasi kuat bagi perjalanan hidupnya.
Semasa menjadi mahasiswa, Tholi’ah sudah aktif berdakwah. Ia rajin mengisi kajian di Masjid Raden Patah Universitas Brawijaya dan membina halaqah-halaqah keilmuan di berbagai tempat. Setelah menyelesaikan kuliah, Tholi’ah diangkat sebagai ASN dan menjadi guru di SMKN 3 Kota Malang, Jalan Surabaya No. 1 Malang.
Di sekolah, ia tidak hanya menjadi pengajar Matematika. Tholi’ah juga tetap aktif berdakwah di kalangan siswa-siswinya dengan membina kerohanian Islam (Rohis), menyebarkan nilai-nilai kebaikan di lingkungan sekolah.
Pada tahun 1998, Ibu Tholiah menikah dengan Arif Hamzah dan dikaruniai tiga orang putra-putri yang juga meneruskan jejak pendidikan berbasis Islam: putrid pertamanya melanjutkan studi di Turki setelah menempuh pendidikan di Gontor, putra keduanya juga nyantri di Gontor lalu meneruskan pendidikan di Tiongkok, sementara putrid ketiganya masih menjadi santri Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 Sambirejo Mantingan Ngawi Jawa Timur. Ini adalah bukti nyata keberhasilan Ibu Tholiah dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilai Islam kepada anak-anaknya.

Dalam karirnya, Tholiah dikenal sukses, mendapatkan bea siswa double degree menempuh pendidikan S2 di UM (Universitas Negeri Malang) dan berkesempatan belajar matetamtika di China selama satu semester, senantiasa menjadi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum. Berbekal penguasaan dua keilmuan yang mumpuni, beliau kini memiliki cita-cita besar: membangun SMK yang bernuansa Islam. Bersama teman-temannya sesama alumni Pesantren Mahasiswa Firdaus, Tholi’ah tengah merancang sebuah konsep pendidikan kejuruan yang modern namun tetap kental dengan nilai-nilai Islami.
Kisah Tholiah, M.Pd., adalah inspirasi bagi kita semua, menunjukkan bahwa dengan keteguhan prinsip, ilmu yang mendalam, dan semangat dakwah yang tulus, seseorang dapat mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat, serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendidikan Islam di Indonesia.
Motto hidup: Bersyukur atas yang ada, tetap semangat kondisi apapun karena yakin bersandar pada Dzat yang Agung dan terus berjuang meraih Ridho-Nya.
Komentar Terbaru